Kini hari-hariku merindu kelabu
bagai setitik embun pagi di daun talas
aku rindu duduk dibangku itu
menggaruk kepala diatas buku
Aku rindu berdiri didepan papan tulis
yang semua orang melihatku
aku rindu sebuah ucapan dari guru
yang menuntunku agar ku jauh lebih baik darinya
Aku rindu sebuah surat SPO
yang selalu mengundangku
aku rindu sebuah tamparan
yang melekat dipipiku
Aku rindu bunyi suara bell berdering
yang selalu memanggilku
aku rindu sebuah angkot
yang selalu ku naiki setiap harinya
Namun masa itu t'lah berlalu
memaksa hati termenung pilu
dari fatamorgana
jiwaku mengenang pulpen dari kata2 guru
Andai dapat terus kembali
suatu saat ku kenakan putih abu-abu
dibilik ruang 43 orang
canda,hening ,tawa,sorak.tinggal kenangan
namun daun hijau muda t'lah tiada
sejak serdadu muda melangkah tuk' menjadi raja
yang t'lah hilang putih abu-abu
tertinggal waktu putih abu-abu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar